Oleh : Ratna Setyawati, S.Pd
Yang sudah kita ketahui bersama bahwa pandemi ovid sudah menyebar di seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan dengan cepat untuk mencegah virus yang semakin meluas. Efek dari pandemi covid sangat berpengaruh pada semua aspek salah satunya di dunia pendidikan. Sesuai dengan arahan pemerintah bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara ditiadakan, serta dianjurkan melakukan pembelajaran jarak jauh/daring.
Saya langsung berfikir cepat bagaimana menyusun pembelajaran jarak jauh untuk siswa . saya teringat dengan WAG walikelas yang ada di setiap kelas yang digunakan untuk menyampaikan informasi sekolah. Kemudian saya mendapatkan undangan WAG yang isinya semua guru mapel. Tetapi dengan benyaknya guru mapel di WAG membuat saya tidak fokus saat saya menyampaikan pembelajaran, selain itu chat WA juga menjadi tertumpuk-tumpuk.
Oleh karena itu, saya berinisiatif membuat grup khusus mapel PPKn. Setelah dibuatkan WAG khusus mapel, saya menawarkan kesepakatan dengan siswa terkait proses pembelajaran nantinya akan dilakukan daring meliputi plat form belajar apa yang akan digunakan,sistem belajar seperti apa dan durasi pembelajarannya.
Hasil diskusi dengan siswa, mereka memlih platform belajar hanya dengan WAG karena banyak siswa yang sudah tidak bisa mendownload aplikasi baru, sinyal juga menjadi kendala saat pembelajaran daring. Selain itu mereka menginginkan materi dulu, bukan hanya langsung diberi tugas untuk dikerjakan. Saya langsung menemukan ide untuk memberdayakan konteks tentang virus corona.
Sebelum memulai pembelajaran saya mengucapkan salam, berdoa dan mengabsen memastikan mereka online di jam tersebut dan mengikuti pembelajaran. Saya mulai pembelajaran dengan memberikan pertanyaan relektif ke siswa dan mengajak nya berdiskusi. Setelah semua nya berusaha menjawab, saya meluruskan jawaban mereka yang sekiranya masih kurang tepat. Setelah siswa melakukan refleksi saya mengakhiri pembelajaran daring dan melanjutkan lagi kepertemuan berikutnya.
Dipertemuan selanjutnya, seperti biasa saya melakukan pembukaan di WAG dan memastikan semua online dan mengikuti pembelajaran. Di pertemuan ini saya menyampaikan materi tentang bagaimana peran dan kontribusi siswa dalam sosial distancing.
Pada kegiatanini saya memberikan tantangan kepada siswa bukan untuk mengerjakan soal, melainkan berkontribusi terkait permasalahan disekitar dengan membuat projek yang bermakna. Projek dikerjakan individu sesuai dengan hobi mereka. Saya memberikan opsi seperti menggambar, ngevlog, mendesain (poster). Proyek tersebut berkaitan dengan sosial distancing dimasa pandemi covid 19. Saya memberikan contoh bagi siswa yang suka ngevlog, bisa membuat konen video terkait sosial distancing, siswa yang suka mendesain, bisa membuat kreasi poster tentang sosial distancing.
Proyek tersebut harus diselesaikan siswa dalam kurun waktu 3 hari. Siswa sangat antusia saat mengerjakan projek tersebut. Banyak siswa yang menyelesaikan projek sebelum batas waktuyang telah ditentukan. Setelah projek saya setujui, mereka memposting karya mereka di media sosial.
Setelah semua mengumpulkan projek tersebut. Saya mengajak mereka untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Mereka megatakan bahwa pembelajarannya mengasyikan dan tidak menggunakan aplikasi yag berat untuk di download. Dari pembelajaran jarak jauh ini, saya belajar banyak dari siswa saya, platform sederhana menggunakan WAG sangat efektif dalam pembelajaran jarak jauh di mapel saya. Pembelajaran jarak jauh bukan menjadi penghalang bagi guru untuk menjelajah keadaan sekitar yang kemudian dijadikan materi dalam pembelajaran. Secanggih apapun platfom belajar yang digunakan, pembelajaran akan tidak bermakna jika siswa hanya di suruh mengerjakan tugas.